Melakukan banyak pekerjaan sekaligus atau multitasking merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja seseorang. Hal ini disebabkan terganggunya konsentrasi dan fokus yang dimiliki pada saat yang bekerja.
Contoh sederhana, pada saat mengetik kita tidak bisa sekaligus melakukan panggilan melalui telphone, karena itu akan mengganggu kensentrasi dan fokus kita dalam mengetik.Contoh lain, pada saat menerima tamu atau klien kita tidak bisa sambil bekerja dengan komputer karena tidak menunjukan kesopanan kita terhadap tamu atau klien.
Contoh yang lebih ekstrim lagi, pada saat menyetir kita tidak mungkin sambil sms, bbm, browsing dan lain sebagainya, hal ini akan membahayakan keselamatan kita saat berkendara.
Pada kesempata kali ini akan dibahas secara tuntas, penyebab mengapa multitasking sebagai factor yang mempengaruhi produktivitas kerja.
Namun sebelum kita membahasnya, mari kita simak beberapa penelurusan yang dilakukan melalui sumber berikut.
Pada dasarnya manusia hampir sama dengan perangkat kerja seperti personal computer (PC). Pada saat yang sama sebuah komputer bisa melakukan browsing, mendownload file, mendengarkan musik secara bersamaan, namun hal ini akan sangat memperberat kerja komponen yang ada didalam komputer. Akibatnya performa komputer jadi menurun, kinerjanya lambat, cepat panas dan bahkan bisa hank.
Bayangkan jika hal yang terjadi pada seseorang, sambil mengetik, berkomunikasi dengan klien, menelpon dan mendengarkan musik. Tentu akan sangat mengganggu dan jika dibiarkan akan sangat mempengaruhi kinerja dan produktivitas.
Jika dibiarkan secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama akan berakibat fatal bagi seseorang, hal inilah yang menjadi salah satu pemicu utama terjadinya depresi dan stres pada kebanyakan karyawan.
Artikel terkait: 7 Penyebab Motivasi Kerja Karyawan Menurun, Selain Rendahnya Gaji dan bonus.
Daftar Isi:
Multitasking Mengikis Konsentrasi
Seperti yang dilansir oleh http://businessinsider.co.id , setiap kali kita beralih dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya produktivitas kita akan menurun meskipun kita merasa sudah melakukan banyak hal. Yang paling parah lagi adalah konsentrasi yang berulangkali pecah atau terganggu tersebut bisa mengikis waktu konsentrasi kita.
Bagaimana yang Anda lakukan saat ini dikantor, apakah Anda masih mengerjakan beberapapekerjaan sekaligus atau Anda fokus menyelesaikan satu jenis pekerjaan?
Sebuah studi yang melibatkan sejumlah karyawan disebuah kantor, dimana karyawannya mempraktekan multitasking pada saat bekerja. Hasilnya sungguh tidak optimal dan bahkan menghambat produktivitas. Untuk itu ada istilah “tukang sate” yang sering menjadi bahan candaan pada kantor tersebut.
Coba Anda perhatikan tukang sate keliling, mulai dari menyiapkan, melayani pembeli sampai memberekan peralatan berjualan dilakukan sendiri. Untuk itu jangan pernah Anda membangggakan diri jika dapat mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus, bisa jadi Anda dapat menguasai beberapa bidang pekerjaan namun tidak semuanya ahli dlaam bidang pekerjaan tersebut.
Coba Anda perhatikan seorang dokter spesialis bedah. Dapatkah ia melakukan pekerjaan seorang dokter kandungan, tentu saja sangat mustahil.
Nah hal inilah yang ingin saya bagikan untuk kita semua. Jika menekuni suatu bidang, lakukanlah sampai Anda benar-benar ahli dalam melakukannya. Ciptakan spesialisasi yang tentunya dapat menguntungkan diri Anda sendiri. Tentunya Anda tidak dilarang untuk mengetahui banyak hal, terutama untuk bidang yang berkaitan dengan yang Anda tekuni.
Beberapa contoh diatas merupakan realita yang sering kita temui. Untuk itu pada saat bekerja, hendaknya kita dapat memperhatikan sudah pada tahap mana kita mampu untuk menguasai bidang pekerjaan kita.
Dampak yang terjadi jika Anda melakukan MultiTasking:
Menurunnya Produktivitas Kerja
Melakukan banyak pekerjaan sekaligus memang membuat sibuk, namun jika terus dilakukan akan sangat menghambat kenerja. Akan ada pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan dengan maksimal dan tentu hasilnya akan sangat jauh dari harapan.
Anda tentu pernah merasa sangat sibuk ketika berada dikantor, apalagi banyak pekerjaan yang seolah-olah tidak pernah selesai dan terus menumpuk. Sudah saatnya Anda mengubah cara kerja Anda. Lakukan satu pekerjaan, pada saat pekerjaan tersebut telah tuntas baru beralih ke pekerjaan lain. Lakukan itu mulai dari sekarang, lalu perhatikan apa yang terjadi pada diri Anda!
Pemicu Terjadinya Stres
Terlalu banyak bidang pekerjaan yang akan diselesaikan dapat memicu terjadinya depresi dan stes. Tentu hal ini sangat menuntut keatifitas kita sebagai seorang pekerja, jika kita salah memilih dalam menyelesaikan pekerjaan tentu akan dikejar target. Belum lagi pekerjaan rutin yang menuntut untuk segera diselesaikan. Tips dalam menghindari stes adalah dengan menentukan skala prioritas. Tentukan pekerjaan terpenting yang diutamakan setelah itu baru beralih ke pekerjaan lain.
Menurunnya Konsentrasi dan Fokus
Ada sebuah fakta menarik yang perlu Anda ketahui, seperti apakah itu? Inilah faktanya, setiap kali konsentrasi kita pecah atau buyar, kita butuh waktu sekitar 25 menit untuk kembali fokus pada hal yang tadi sedang kita kerjakan.
Nah jika kita memiliki waktu 7 atau 8 jam untuk bekerja, kita dapat menyelesaikan 4 pekerjaan dengan tingkat kesulitan yang sedang yang memerlukan waktu sekita 1 sampai 2 jam. Namun jika tingkat kesulitan pekerjaan tinggi pilihlah untuk menyelesaikan satu pekerjaan saja, karena dengan begitu Anda akan fokus untuk mencurahkan kemampuan Anda untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Menghambat Pemahaman Bidang Pekerjaan
Seseorang yang ahli dalam melakukan pekerjaan perlu waktu yang tidak singkat hingga ia benar-benar ahli. Diperlukan rentang waktu yang jelas agar dapat terukur sejauh mana pemahaman terhadap bidang pekerjaan yang akan dikerjakan.
Sebagai contoh, seorang mahasiswa sarjana dapat menyelesaikan studinya selama 8 semester atau 4 tahun. Seseorang yang ahli di satu bidang pekerjaan tentunya tidak melakukan mempelajari semua pekerjaan sekaligus.
Oleh karena itu, jika Anda hendak ahli dalam melakukan pekerjaan lakukanlah dengan tekun sampai Anda benar-benar menguasainya. Jika Anda mempelajari banyak hal dalam waktu yang bersamaan akan menghambat Anda dalam memahami dan menguasai bidang pekerjaan tersebut.
5 Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja karyawan memengaruhi suasana hati, dorongan, dan kinerja keseluruhan di organisasi Anda. Idenya sederhana – memberi karyawan Anda lingkungan kerja yang mendukung, dan mereka akan produktif.
Tapi apa lingkungan kerja Anda?
Meskipun lingkungan kerja Anda mencakup elemen struktural seperti pencahayaan, ventilasi, perabot, dan peralatan kantor, ruang lingkupnya jauh melampaui hal-hal material. Ini juga termasuk suasana kerja perusahaan Anda.
Jika suasana kerja Anda dibangun di atas prinsip-prinsip kerja sama, kompetisi yang sehat dan empati, karyawan Anda akan sangat termotivasi dan didorong.
Mengapa?
Karena tempat kerja mereka adalah zona aman bagi mereka untuk mengekspresikan diri dan melakukan yang terbaik dari kemampuan mereka.
Jika Anda menghabiskan sebagian besar hidup Anda untuk bekerja, penting untuk berinvestasi meski hanya beberapa menit untuk menjadikan lingkungan kerja Anda lebih baik untuk diri sendiri, rekan kerja, dan karyawan Anda
Ada sistem dukungan yang kuat dari rekan kerja di samping mereka untuk membantu mereka mencapai tujuan mereka. Keamanan ini dapat meningkatkan produktivitas karyawan Anda karena mereka tidak terus-menerus memandang ke belakang – khawatir tentang apa yang terjadi di belakang mereka.
Kunci untuk menciptakan lingkungan yang sehat adalah mempromosikan nilai-nilai seperti transparansi, kerja sama, kerja tim, dan pencapaian. Jadikan nilai-nilai ini sebagai bagian dari budaya Anda dengan meminta manajemen puncak Anda dan tim SDM untuk mengadvokasi mereka setiap hari. Anda juga harus memberi penghargaan kepada karyawan yang mempraktikkan nilai-nilai ini selama waktu penilaian.
Proses
Proses, atau ketidakhadiran mereka, memiliki dampak besar pada produktivitas organisasi.
Menerapkan proses adalah salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan produktivitas tim. Suatu proses mendefinisikan urutan langkah-langkah spesifik untuk menjalankan tugas tertentu.
Proses yang baik didefinisikan setelah banyak percobaan dan kesalahan. Oleh karena itu, mereka adalah metode tercepat, paling ramping dan paling dapat diandalkan untuk menyelesaikan tugas. Saat Anda memiliki proses, Anda tidak perlu membuang waktu untuk mencari tahu apa yang harus dilakukan. Anda baru saja mengeksekusi.
Perusahaan paling produktif membangun proses untuk hampir semua tugas dan proyek berulang mereka. Sebagai contoh, sebagian besar tim SDM memiliki proses untuk onboarding karyawan, tetapi offboarding karyawan biasanya diabaikan, yang bahkan dapat menyebabkan masalah hukum, akses platform, dan masalah kepatuhan privasi data.
Namun, jika Anda menggunakan alat manajemen SaaS seperti Torii, Anda dapat dengan mudah mendefinisikan dan mengotomatiskan aspek-aspek TI dari proses offboarding Anda. Misalnya, Anda dapat mencabut akses karyawan yang berangkat ke akun aplikasi web perusahaan hanya dengan beberapa klik. Mengingat betapa sulitnya melacak semua produk SaaS tempat Anda berlangganan, ada nilai besar yang dapat ditemukan dalam membangun proses standar untuk menjaga semuanya dipetakan dan dipusatkan.
Tujuan
Sasaran kerja yang didefinisikan dengan jelas sangat bagus untuk meningkatkan tingkat produktivitas karena merupakan ukuran produktivitas itu sendiri.
Pertimbangkan ini …
Bagaimana sebagian besar perusahaan mengukur produktivitas pekerja mereka?
Dengan mengevaluasi apakah mereka mencapai tujuan mereka atau tidak.
Memberitahu karyawan Anda tentang tujuan mereka adalah cara yang bagus bagi mereka untuk memiliki target dalam pikiran. Ini adalah cara sempurna untuk menyalurkan dan mengarahkan energi mereka hanya untuk tugas-tugas produktif.
Penetapan tujuan juga membantu mengurangi keraguan karyawan. Karena mereka memiliki serangkaian tujuan khusus untuk diusahakan, mereka tidak akan mengajukan pertanyaan seperti:
- Siapa yang harus melakukan ini?
- Apakah ini yang diharapkan?
- Apa pengiriman yang tepat?
- Apa tanggal jatuh tempo?
Kondisi Kesehatan Karyawan
Kesehatan karyawan adalah istilah luas yang merangkum kesehatan mental dan fisik karyawan Anda.
Mengapa?
Karyawan yang sehat dan bahagia akan memiliki jauh lebih banyak sumber daya fisik dan mental untuk berinvestasi dalam pekerjaan mereka. Ini membantu mereka menjadi sangat fokus dan menghindari penundaan.
Sementara karyawan yang sakit atau stres dapat menyelesaikan pekerjaan mereka – mereka harus bekerja lebih keras dan lebih lama dari biasanya. Ini akan menunda tenggat waktu Anda dan risiko pemadaman karyawan.
Jika Anda menunda tujuan-tujuan penting, penundaan akan sangat memengaruhi kesuksesan profesional Anda, pendapatan di masa depan, dan bahkan kesehatan serta kebahagiaan Anda
Kelelahan karyawan adalah penipisan total sumber daya fisik karyawan saat menghadapi pekerjaan. Setelah karyawan mengalami kejenuhan – mereka tidak akan pernah mampu seperti dulu – menyebabkan penurunan produktivitas yang tidak dapat diubah.
Selalu dorong karyawan Anda untuk menjaga diri mereka sendiri. Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan menetapkan contoh sendiri. Misalnya, Anda dapat mulai menyajikan pilihan makanan sehat di kantin kantor Anda untuk mendorong karyawan Anda menuju gaya hidup yang lebih sehat. Accenture bahkan mulai menerbitkan FitBits (band pelacak olahraga) kepada karyawan mereka untuk mendorong mereka agar tetap aktif secara fisik.
Peduli dengan kesehatan karyawan Anda juga merupakan cara yang bagus untuk memanusiakan merek Anda. Dengan memprioritaskan kesehatan mereka di atas hasil kerja, Anda memperlakukannya sebagai manusia – bukan roda gigi di dalam mesin. Ini akan mengarah pada peningkatan kepuasan kerja dan motivasi – yang, pada gilirannya, akan meningkatkan tingkat produktivitas mereka.
Pelatihan bagi Karyawan
Pelatihan karyawan Anda memainkan peran besar dalam seberapa siap mereka untuk pekerjaan mereka. Semakin siap mereka – semakin produktif kemungkinan mereka.
Pikirkan tentang itu…
Karyawan yang tidak terlatih tidak akan tahu apa yang harus mereka lakukan atau bagaimana melakukannya. Mereka dapat mengerahkan semua upaya yang mereka inginkan, tetapi jika mereka tidak tahu ke mana harus mengarahkan upaya itu, itu akan menjadi pekerjaan yang tidak produktif.
Kebanyakan orang melihat pelatihan sebagai instruksi sederhana dan spesifik untuk peran – namun, itu belum tentu demikian. Karyawan Anda juga membutuhkan pelatihan tingkat domain lanjutan. Mereka harus benar-benar memahami bidang tempat mereka bekerja sebelum memahami apa yang tercakup dalam pekerjaan mereka.
Mengapa?
Karena pelatihan lanjutan membantu mereka memahami gambaran yang lebih besar.
Misalnya, seorang tenaga penjual di bidang B2B harus mengubah pendekatan dan proses mereka begitu mereka pindah ke arena B2C. Mengetahui tentang psikologi konsumen B2C akan menjadi keuntungan besar dalam pekerjaan mereka.
Pastikan Anda menerapkan prosedur pelatihan menyeluruh selama orientasi untuk mendidik karyawan tentang:
- Pengetahuan domain terperinci tentang bidang tempat mereka bekerja
- proses kerja Anda.
- tugas yang diharapkan mereka lakukan.
Selain itu, semakin banyak informasi mereka – semakin mereka merasa mampu, yang, pada gilirannya, akan meningkatkan tingkat produktivitas mereka.
Demikian yang dapat saya sampaikan tentang factor yang mempengaruhi produktivitas kerja dan dampak dari multitasking. Semoga artikel ini dapat bermanfaat serta menjadi MOTIVASI Anda dan mulailah dari sekarang menetapkan bidang kerja mana yang akan Anda tekuni sampai Anda ahli melakukannya.