Baca juga: Tips Mengendalikan Emosi Negatif Dalam 5 Langkah Mudah.
Baik, kenanglah selalu cerita dibawah ini:
Suatu waktu di bengkel tukang
kayu dimana seorang tukang kayu sedang asik mengerjakan pesanan pelanggannya.
Menjelang
sore hari si tukang kayu membiarkan peralatan kerjanya seperti gergaji dengan
berbagai jenis dan ukuran, pahat, palu serta peralatan tajam lainnya berserakan di lantai dimana tempatnya bekerja,
karena keesokan harinya akan digunakan kembali bekerja.
Pada saat malam hari
dimana terjadi hujan gerimis sehingga membuat cuaca menjadi lembab, seekor ular
yang sedang asik merayap memasuki bengkel tukang kayu tadi.
Tanpa diduga,
seekor sang ular berjalan diatas tumpukan peralatan si tukang kayu yang masih
berserakan tadi dan sang ular terluka pada bagian dada.
Merasa terluka sang ular
mengira bahwa dia telah diserang dan akhirnya ia pun menyerang balik tumpukan
peralatan tadi, namun yang terjadi adalah luka dibagian mulutnya pun semakin
parah.
Sang ular pun berpikir bahwa ia mendapat perlawanan dan akhirnya ia pun memutuskan
untuk mengerahkan seluruh kekuatannya untuk melilit tumpukan peralatan kerja si
tukang kayu dengan sekuat tenaga.
Namun sayang sekali, kondisi ular semakin parah hingga ular
pun merenggang nyawa sampai akhirnya tewas mengenaskan dengan luka disekujur
tubuhnya.
Renungan:
Apa yang dialami seperti seekor
ular tentunya pernah kita alami juga dalam kehidupan kita sehari hari.
Emosi adalah perasaan intens yang ditunjukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi juga berupa reaksi terhadap kejadian atau seseorang yang ditunjukan ketika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang ataupun takut terhadap sesuatu.
Pada saat
emosi kita cenderung ingin menyerang balik serta menyakiti orang lain dan memiliki
keinginan yang kuat untuk membalas dendam kepada orang yang telah menyakiti
kita.
Akan tetapi hal yang peru kita renungkan adalah pada saat kita sedang
dikuasai emosi kita banyak mengeluarkan energi negatif yang dapat membahayakan
kesehatan.
Pikiran kita cenderung tidak stabil dan tidak terkontrol sehingga
menyebabkan kita bertindak ceroboh dan gegabah seperti ular tadi. Kita cenderung
ingin mencelakai orang yang telah menyakiti kita.
emosi agar kita tidak salah bertidak yang berakibat mencelakakan diri kita sendiri
maupun orang lain.Pada saat emosi hendaknya kita tidak langsung bertindak
melainkan diam sejenak sambil menarik nafas dalam-dalam untuk meredam emosi.
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi emosi yang berlebihan:
#1. Tenangkan
pikiran Anda sejenak, agar bisa berpikir jernih untuk menjaga agar tindakan yang kita
lalukan tidak keliru apalagi sampai ceroboh dalam bertidak.
#2. Ubahlah emosi menjadi energi Positif, Mari belajar untuk
mengontrol emosi yang ada dalam diri kita sekaligus belajar untuk mengubahnya menjadi
energi yang positif sehingga kita dapat terhindar dari kejadian yang dialami
seperti seekor ular tadi.
#3. Minum air putih, percaya atau tidak, air putih sanggup menenangkan pikiran yang sedang gundah maupun emosi. Saat emosi memuncak, sebaiknya segera minum air putih.
#4. Tarik Nafas dalam dalam, metode ini ampuh untuk meredam emosi. Tarik nafas dalam dalam lewat hidung kemudian hembuskan perlahan lewat hidung. Konon oksigen yang mengisi otak mampu menjernihkan pikiran, jadi hal ini penting untuk di lakukan.
#5. Ambil waktu untuk sendiri, terkadang emosi sanggup mengalahkan perasaan. Tidak heran jika kita sering mendengar terjadinya kekerasan, itu akibat emosi tak terbendung. Saat Anda emosi, coba ambil waktu untuk sendiri dan lakukanlah yang menyenangkan.
#6. Buat diri Anda happy, saat emosi menyerang cobalah untuk membuat diri lebih happy. Misalnya baca teka teki lucu, tebakan lucu atau mungkin cerita lucu. Hal ini diyakini dapat mengusir amarah yang memicu terjadinya hal buruk.
Baca juga: Mengontrol Emosi saat Berkendara Membawa Anda Selamat Sampai Tujuan.
Mari jadikan diri kita pribadi yang lebih baik dengan mampu
mengontrol emosi yang sewaktu-waktu dapat menguasai kehidupan kita.
Kehidupan akan
terasa indah bila kita hidup berdampingan serta berdamai dengan sesama dan
dapat menikmati indahnya karunia darisang pencipta.
Kalau saya sih mandi jalan satu-satunya jika emosi..
karena kepala ketika dibasahi oleh air. semua amarah akan reda seketika.
Iya bisa di pertimbangkan, tapimasalahnya jika kita tidk berada di rumah, misalnya lagi di jalan trus emosi, nggak mungkin langsung mandi kan?
Emosi memang seperti api yang membakar ranting kering dan bisa membesar dengan cepat. Kadanvg kata kata yang tidak seharusnya keluar bisa dengan mudahnya meluncur saat kondisi kita yang diamuk amarah yang meledak ledak. Perlu kontrol dan penguasaan diri agar marah kita tetap pada porsinya. Perlu latihan. Marah tapi tetap terjaga baik sikap dan tutur katanya
Saya setuju dengan kang Asep, meskipun marah tapi tutur kata tetap santun dan nggak nyakiti hati orang….latihannya dimana ya kang?
tapi bagi saya menangis juga termasuk cara mengatasi emosi,karena dengan tangisan kita bisa menjadi lega.
setelah menangis kemudian tidur,dan akhirnya pas bangun pikiran menjadi tenang.
Idealnya sih semua orang bebas mengekspresikan emosinya, asalkan tidak merugikan diri sendiri dan orang lain, betul?
Sampai sekarang saya masih belum bisa memgontrol emosi, sudah berbagai cara saya ikuti Dan saya lakukan tetap juga sulit buat saya. Sedikit dikit pikiran saya langsung negati dan langsung disambut oleh darah panas…. Saya sudah gak bisa berbuat apa lagi capek aku menghadapi sifat aku sendiri. apa lagi mata saya pada hal aku hanya melihat mereka aja loh tapi sepertinya pandangan dari mata saya ini mengundang emosi orang tapi saya baca juga di kaca biasa aja tu pandangannya apa lagi mataku sipit banget tapi kok kelihatan melotot ketika aku lihat orang apa lagi pas tatapan mata cepat banget bom meledak ..aku harus gimana lagi, ada jalan keluar