Bersikap tegas terhadap pilihan menunjukan bahwa kita seorang yang konsisten dan bertanggung jawab. Sayangnya seringkali sikap tegas yang kita tunjukan dianggap sebagai sikap yang arogan dan kasar. Jadi kita perlu tau seperti apa dan bagaimana cara menjadi orang yang tegas dan bijaksana dalam berbagai situasi.
Tak jarang, sikap tegas yang kita tunjukan sebagai atasan kepada bawahan justru menjadi berbalik arah, mereka tidak menerima atau bahkan terkesan menutup diri. Gak hanya itu saja, hal ini justru menjadi pemicu konflik internal.
Jadi bingung kan?
Gak perlu bingung…
Karena Anda sudah datang ke tempat yang tepat, dimana Anda bisa mengetahui cara menjadi orang tegas dan bijaksana. Dan kabar baiknya, kita bisa sama-sama belajar dan melatih diri untuk mewujudkan hal itu.
Ya, karena kita memang harus bersama-sama dan jika perlu kita berdiskusi disini dan saya selalu siap berbagi informasi dengan Anda dalam hal strategi pengembangan diri.
Kembali ke Topik.
Bayangkan jika kedua hal diatas terjadi pada sebuah instansi yang Anda pimpin, dan bayangkan pula jika tim kerja Anda mengalami hal ini. Tentu hasilnya tidak akan menggembirakan, atau bahkan lebih buruk lagi, hubungan Anda dan bawahan malah kacau.
Yang tterlihat paling salah ya Anda, karena Anda atasan dan tidak mampu membina hubungan baik dengan bawahan.
Bayangkan pula jika sikap tegas tidak kita miliki dalam hubungan keluarga atau hubungan antar pribadi, semua terpapar dampaknya.
Dari situ sebenarnya kita bisa belajar, bagaimana batasan antara tegas dan kasar. Kita harus tau juga bagaimana dan kapan seharusnya timing yang tepat dalam mengungkapkan sesuatu, termasuk menegur jika terjadi kekeliruan.
Dari ulasan singkat ini, kita akan bersama-sama belajar dan berlatih bagaimana bersikap tegas agar tidak nampak seperti orang yang kasar dan arogan. Mau tau apa saja dan seperti apa solusinya, mari kita simak ulasan selengkapnya.
Daftar Isi:
1.Kembangkan Sikap Empati (Merasakan apa yang Orang lain Rasakan)
Apa yang anda rasakan jika orang tidak respek terhadap Anda? Bagaimana sikap Anda jika berada dalam tekanan? Pikirkan bagaimana reaksi Anda jika Anda mendapat perlakuan seperti itu.
Sebelum benar-benar mengungkapkan sesuatu, pikirkan ketiga hal diatas dan rasakan apa yang orang lain rasakan (empati). Langkah ini akan menjauhkan Anda dari rasa bersalah dan tetap terlihat bijak.
Bersikap tegas tidak salah, namun perhatikan juga perasaan orang lain, oke?
2.Ketahui Batasan untuk Bersikap Tegas
Anda tentu tau kapan situasi dianggap genting dan kapa waktu untuk tetap tenang. Bila dalam satu situasi masih dalam kendali Anda, tentu Anda tidak perlu berlebihan.
Anda hanya perlu tenang dan tetap dalam koridor yang aman, jadi keputusan yang Anda ambil tidak akan keliru. Ingat kendalikan reaksi emosi Anda terhadapi situasi yang sedang Anda hadapi.
Akan tetapi dalam keadaan yang sulit dan situasi yang menegangkan, anda tidak perlu juga menentukan batasannya, melainkan langsung action.
3.Pilih Cara Penyampaian yang Baik dan Santun
Meskipun tampak salah, namun Anda harus tahu tempat dan waktu dalam menyampaikannya keada orang lain agar tidak membuat mereka tersinggung. Perhatikan juga kata-kata yang akan Anda sampaikan, jangan sampai menimbulkan berbagai persepsi.
Sampaikan pula dengan cara yang santun dan baik, agar orang bisa memahami, jika perlu bicaralah dari hati ke hati, dan jangan ikut sertakan perasaan negatif.
Bandingkan kedua kalimat dibawah:
>> “Anda ini bagaimana sih, sudah lama kerja kok masih aja keliru dalam mengerjakan laporan”
>> “Setelah saya amati dengan cermat, ada bagian yang keliru dari apa yang telah Anda laporkan, tolong Anda perbaiki lagi laporannya”
Kalimat pertama, pasti akan membuat reaksi keras, jadi pemilihan kalimat dan cara penyempaian menjadi sangat penting. Jadi, pilihan ada ditangan Anda.
4.Sampaikan Maaf jika ada Perkataan Anda yang Menyinggung
Manusia mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna sekaligus memiliki banyak kelemahan. Jangan sungkan atau gengsi untuk meminta maaf, sekalipun kepada bawahan jika ada perkataan kita yang salah atau menyinggung perasaan
Ingatlah ungkapan ini: “Mulut mu harimau Mu”
Meminta maaf tidak lantas merendahkan martabat ataupun wibawa Anda, justru sebaliknya, orang lain akan angkat cangkir kopi untuk kerendahan hati Anda.
Sudah banyak kita mendengar pemimpin yang terguling dari tahtanya karena gak bisa jaga bacot. Atau sudah berapa banyak kita mendengar seorang pemimpin yang meminta maaf atas kesalahannya?
5.Hargai Perasaan Orang Lain dan Perlihatkan itu
Tunjukan kepada orang lain bahwa Anda menghargai perasaannya, gak cukup dengan ungkapan melainkan tindakan nyata. Selain itu, Anda bisa menggunakan bahasa tubuh serta sikap yang baik, keterampilan ini bisa Anda latih kok.
Berapa banyak orang yang percaya kata-kata manis dri pada tindakan nyata (sekecil apapun itu)? Jika memang Anda care terhadap perasaan orang lain, tunjukin dengan cara yang menurut Anda pantas.
Asal jangan pencitraan doang sih…
Perhatikan reaksi berikut:
“Ada rekan kerja yang berulang tahun, untuk menghargainya Anda bersama rekan kerja yang lain memberikan kejutan KUE ULANG TAHUN”
6.Pilih Timing yang Pas untuk Mulai Bicara
Tak hanya pemilihan kata-kata yang wajib kita perhatikan untuk menunjukan sikap ketegasan kita, timing juga tak kalah pentingnya.
Bayangkan jika Anda berbicara kepada orang yang sedang panik, atau sedang dalam masalah. Bukannya didengarkan, mungkin Anda akan mendapat perlawanan keras dari lawan bicara Anda.
Perhatikan situasi berikut:
“Waktu istirahat makan siang, Anda berbicara tentang menu makan siang paling enak dan Anda mendapat sambutan hangat dari lawan bicara Anda” atau
“Akhir bulan, dimana semua sibuk ingin mencapai target, Anda membicarakan tentang tempat liburan paling asik (seharusnya dibahas pas akhir pekan)”.
7.Berpikir Sebelum Bicara & Berikan SOLUSI
Apa yang dibutuhkan jika anda dapat masalah? Menghindar atau menghadapinya kemudian memikirkan SOLUSI. Artinya dibutuhkan keterampilan dalam menyelesaikan masalah (problem solving).
Jika seseorang sedang menghadapi masalah, yang dibutuhkan adalah SOLUSI bukan makin menambah masalah.
Untuk bisa menyelesaikan masalah, kita perlu berpikir terlebih dahulu kemudian menentukan tindakan yang tepat. Hindari membuat keputusan yang keliru ataupun pada saat sedang emosi…
Pikirkan pula kesanggupan kita untuk menjalankan keputusan yang telah kita ambil, jangan sampai kita menyerah di tengah jalan…
8.Terus Berlatih & Tekun Berusaha
Sikap tegas merupakan keterampilan yang perlu kita latih dan tentunya perlu waktu untuk mencapai itu semua. Lakukanlah hal-hal sederhana untuk berlatih, seperti tegas menolak ajakan makan siang seseorang pada saat Anda sudah punya janji.
Atau mungkin katakan “tidak” untuk makan jeroan, jika hal itu tidak baik untuk kesehatan.
Lebih dari itu, usaha Anda untuk bersikap tegas juga tak kalah pentingnya. Jika Anda sudah terbiasa bersikap tegas (termasuk pada diri sendiri) maka kedisiplinan akan terbentuk dati kebiasaan yang Anda lakukan. Lebih lanjut tentang melatih disiplin waktu bisa Anda baca DISINI.
So, apakah Anda masih berpikir bahwa Anda tidak perlu memiliki ketagasan untuk diri Anda sendiri? Ingat, setiap keputusan ada ditangan Anda, jika Anda ingin menjadi orang tegas dan bijaksana, mulailah dengan diri sendiri dan dari hal-hal yang sederhana.
Sumber Bacaan:
1.blog.unnes.ac.id
2.aquariuslearning.co.id