KESALAHAN FATAL DALAM MENAFSIRKAN JUDUL

Judul tentunya mencerminkan isi dalam sebuah
buku, maupun artikel. Maksud penulis membuat judul yang unik dan menarik adalah
untuk mempermudah pemahaman para pembaca serta menghindari kesalahan dalam
menafsirkannya. Berikut ini ada satu cerita menarik dalam sebuah kantor yang
sedang mengadakan rapat, inilah cerita selengkapnya:
Suatu
waktu diadakan rapat antara semua karyawan dengan pimpinan kantor cabang, sebut
saja Kepala Cabang (Kacab) dengan agenda membahas peraturan baru yang dibuat
oleh pembuat kebijakan dikantor tersebut yaitu Direksi. Pada awal rapat, Kacab
mulai membahas peraturan tersebut mulai dari judul sampai bagian akhir
peraturan yang tertuang dalam sebuah buku.Sebenarnya peraturan tersebut
bukanlah hal baru, namun hanya dilakukan beberapa perubahan yang mengakomodir
usulan-usulan dalam rapat pleno. Perubahan mencolok terjadi pada judul dari
peraturan tersebut, sedangkan isinya mengalami sedikit perubahan. Pada edisi
sebelumnya judulnya disingkat, sebut saja “JukLak” atau Petunjuk Pelaksanaan
yang dibuat oleh Direksi.  Pada edisi
terbaru ditulis lengkap “Petunjuk Teknis Direksi” dengan maksud untuk
mempermudah menyampaikan pesan yang hendak disdampaikan oleh pembuat kebijakan.

Dalam
penyampaiannya, Kacab menafsirkan bahwa Petunjuk Teknis Direksi seharusnya yang
melaksanakan adalah Direksi buka karyawan. Setelah menafsirkan judul mulailah
masuk ke dalam isi demi isi yang tertuang dalam Petunjuk Teknis Direksi
tersebut kemudian membuat penafsiran pada setiap bagian agar lebih mudah dalam
menjalankan kebijakan dalam pelaksanaan teknis operasional sehari-hari. Dalam
kesehariannya mulailah kebijakan tersebut dijalankan dan dilaksanakan sesuai
dengan penafsiran Kacab, meskipun ada beberapa karyawan yang kurang sependapat
namun akhirnya mengikuti, karena keputusan terakhir ditangan pimpinan.
Singkat
cerita, setelah kebijakan tersebut dijalankan dalam kegiatan operasional mulailah
ditemukan kejanggalan yang berujung menurunya kinerja kantor cabang tersebut.
Hal tersebut berawal dari salah menafsirkan judul yang akhirnya salah pula
dalam menafsirkan isi hingga berlanjut pula pada praktek sehari-hari. Akhirnya
kantor tersebut pun merugi dan setelah di evaluasi ternyata telah terjadi
kekeliruan dalam menafsirkan kebijakan yang berujung pada kesalahan menjalankan
kebijakannya.
Cerita
diatas hendak mengingatkan kita untuk berhati-hati dalam menafsirkan judul
maupun isi dari tulisan, karena bisa berujung pada kesalahan dalam mengeluarkan
pendapat yang berlanjut pada kekeliruan tindakan. Salah tafsir judul merupakan
kekeliruan yang fatal yang berujung pada kesalahan dalam menjalankan ketentuan.
Tindakan tersebut akan sangat merugikan diri kita sendiri oleh karena itu bacalah
secara cermat dan teliti, pahami kemudian ambil keputusan.
Judul
Judul
berperan penting dalam mempopulerkan sebuah tulisan maupun si penulisnya namun
dapat pula mengakibatkan pertentangan jika salah dalam menafsirkannya. Judul
dibuat lebih menarik agar calon pembaca berminat untuk membaca tulisan sampai
akhir. Namun jika dari judul saja sudah tidak menarik, gimana caranya seseorang
akan tertarik untuk membacanya. Demikian halnya ketika salah dalam menafsirkan
judul tentu isi sebagus apapun akan sangat jauh dari kata menarik. Judul
mempunyai peranan penting dalam menyampaikan pesan awal sebuah tulisan karena
yang pertama kali dibaca adalah judul. Untuk itu pembuatan judul biasanya perlu
memerlukan riset yang panjang dan melelahkan hingga akhirnya dihasilkan judul
yang menarik dan unik yang bisa menghantarkan seorang penulis pada tingkat
kesuksesan.
Anda
tentu bisa membayangkan jika buku best seller yang berjudul “SEPATU DAHLAN” di
beri judul “SEPATU KET” pasti buku tersebut tidak akan laris terjual. Belum lagi
jika buku “LASKAR PELANGI” pada saat itu judulnya yang lain pasti tidak akan
terkenal seperti sekarang. Itulah kedua contoh buku terlaris yang berhasil
menciptakan brand dengan judul yang menarik hingga menjadi best seller. Menentukan
judul memang memerlukan proses yang panjang, terkadang inspirasi memberikan
judul muncul pada saat yang tidak diduga bahkan ketika Anda sedang menyetir.
Dalam
sebuah riset kecil yang saya lakukan pada 10 artikel dimedia online, saya
menemukan keunikan masing-masing dalam judul tersebut sehingga akhirnya menarik
minat saya untuk membaca semua artikel tersebut sampai akhir. Judul tersebut
berhasil menempati peringkat teratas di salah satu mesin pencari terbesar. Judul
tersebut menggambarkan isi dari tulisan-tulisan yang berhasil memikat pembaca.
Namun jika kita keliru dalam menafsirkan judul akankah kita dapat menemukan
makna dalam sebuah tulisan? Jawabanya tentu sana “tidak”. Untuk itu wajib
ditentukan keyword atau kata kunci dari sebuah judul agar bisa mewakili isi
dari keseluruhan tulisan.
Dalam
menafsirkan sebuah judul tentu diperlukan pemahaman yang mendalam bagi pembaca
agar pesan yang ingin disajikan dalam sebuah tulisan dapat diterima. Jika
keliru dalam menafsirkan judul, bagaimana dengan menafsirkan isi tulisan yang
panjang dan mencakup ribuan kalimat? Tentu akan sangat berbahaya bila keliru
dalam menafsirkan judul, karena sudah pasti keliru pula menafsirkan isi pesan yang
hendak disampaikan penulis. Berikut ini dua penafsiran berbeda tentang judul
yang akhirnya berbeda pula cara mengimplementasikannya dalam suatu tindakan.
Penafsiran
pertama: “Sejahtera Hari Tua” ditulis oleh penulis dengan maksud untuk mengajak
orang-orang untuk menabung dan berinvestasi disektor produktif agar dimasa tua
tidak perlu banting tulang bekerja, karena tinggal menikmati hasil investasi. Hasil
investasi tersebut juga bisa dinikmati dalam rentang waktu tertentu sesuai
rencana tanpa harus menunggu sampai masa tua.
Penafsiran
kedua: “Sejahtera Hari Tua” ditafsirkan sebagai berikut, sejahtera hanya bisa
dinikmati pada masa tua dan akhirnya terlambat untuk berinvestasi bahkan
menunggu tua. Untuk apa melakukan investasi toh menikmatinya juga menunggu masa
tua. Berinvestasi ketika sudah tua akan kurang bermanfaat, terlebih lagi jika jenis
investasinya ikut salah maka hasilnya tidak akan memuaskan.
Kedua
penafsiran diatas sangat berbeda jauh bukan? Perhatikan pula tindakan yang
diambil oleh keduanya tentu sangat bertolak belakang. Ini merupakan sedikit
contoh kesalahan dalam menafsirkan judul, masih banyak contoh lain dengan
beragam tafsiran yang akhirnya berujung pada kesalahan dalam bertindak. Jadi sebaik
apapun kutipan-kutipan, baik dari para motivator lokal maupun motivator dunia jika
dalam dalam menafsirkannya salah tentu tidak akan membantu bahkan semakin
merusak.
Itulah
dua penafsiran judul yang berbeda sehingga berbeda pula pandangan dalam menyikapi
sebuah tulisan. Untuk itu pelajarilah secara cermat setiap kalimat yang tertuang
dalam sebuah tulisan dan ambilah keputusan yang bijaksana agar Anda terhindar
dari kesalahan fatal dalam menafsirkan judul.
Demikian
sharing saya kali ini tentang KESALAHANFATAL DALAM MENAFSIRKAN JUDUL, semoga artikel ini bermanfaat dan dapat
menjadi inspirasi para pembaca. Jika Anda mempunya pertanyaan atau komentar
silahkan masukan pada kolom komentar di bagian bawah artikel ini.
Sumber: dikutip dan
diolah dari berbagai sumber.

Iklan

Melalui buku ini, Anda akan belajar bagaimana Membangun kekayaan Melalui Investasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.