Renungan Hari Ini – Kali ini saya
tidak sedang membahas tentang blogging, bisnis, sosial media atau apapun. Saya hanya
ingin membagikan sebuah renungan dalam bentuk cerita.
tidak sedang membahas tentang blogging, bisnis, sosial media atau apapun. Saya hanya
ingin membagikan sebuah renungan dalam bentuk cerita.
Cerita renungan hari ini mungkin sudah Anda dengar
dan baca sebelumnya melalui media lain. Namun ketika kita renungkan kembali masih relevan dan
memiliki makna yang mendalam dan layak untuk kita baca kembali.
dan baca sebelumnya melalui media lain. Namun ketika kita renungkan kembali masih relevan dan
memiliki makna yang mendalam dan layak untuk kita baca kembali.
Mau tau seperti apa ceritanya, yuk
kita simak sama cerita selengkapnya dalam renungan hari ini ala seorang blogger.
kita simak sama cerita selengkapnya dalam renungan hari ini ala seorang blogger.
Renungan Hari Ini |
Alkisah, ada seorang ibu rumah
tangga yang mempunyai empat anak laki-laki yang kira-kira masih berusia
sekolah, mulai SD hingga SMP. Urusan belanja, cucian, makanan, kebersihan dan
kerapian rumah dapat ditanganinya dengan baik.oleh sebab itulah, suami serta
keempat anaknya sangat mengapresiasi pengabdiannya.
Akan tetapi ada satu masalah yang
muncul, seorang ibu yang pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet
dirumahnya kotor. Bila sudah demikian, suasana hati sang ibu tadi akan tidak
enak dan biasanya berlangsung seharian. Atas saran dari keluarga terdekatnya,
sang ibu pun akhirnya menemui pembimbing rohani.
muncul, seorang ibu yang pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet
dirumahnya kotor. Bila sudah demikian, suasana hati sang ibu tadi akan tidak
enak dan biasanya berlangsung seharian. Atas saran dari keluarga terdekatnya,
sang ibu pun akhirnya menemui pembimbing rohani.
Ketika bertemu sang pembimbing
rohani, sang ibu menceritakan segala masalah yang ia hadapi dirumah seperti
soal karpet kotor dan hatinya yang tidak enak seharian.
rohani, sang ibu menceritakan segala masalah yang ia hadapi dirumah seperti
soal karpet kotor dan hatinya yang tidak enak seharian.
Setelah menceritakan masalahnya,
sang pembimbing pun mengajak sang ibu untuk membayangkan rumah yang rapi dan
kapet yang bersih. Pada mulanya, sang ibu terlihat senang, akan tetapi kemudian
raut wajahnya menunjukan kesedihan.
sang pembimbing pun mengajak sang ibu untuk membayangkan rumah yang rapi dan
kapet yang bersih. Pada mulanya, sang ibu terlihat senang, akan tetapi kemudian
raut wajahnya menunjukan kesedihan.
Ia amat sedih karena orang-orang
yang ia cintai dan sayangi seperti suami dan keempat anaknya tidak ada dirumah. Memang segala
sesuatu tampak bersih, rapi dan teratur akan tetapi ada yang kurang yaitu kehangatan
keluarga.
yang ia cintai dan sayangi seperti suami dan keempat anaknya tidak ada dirumah. Memang segala
sesuatu tampak bersih, rapi dan teratur akan tetapi ada yang kurang yaitu kehangatan
keluarga.
Akhirnya si pembimbing menasihati sang
ibu seperti ini, jika kita melihat sesuatu dengan sudut pandang yang benar,
maka hal itu akan tampak lebih indah. Sedikit kotor, sedikit pengorbanan untuk
orang yang kita cintai bukankah sesuatu yang indah?
ibu seperti ini, jika kita melihat sesuatu dengan sudut pandang yang benar,
maka hal itu akan tampak lebih indah. Sedikit kotor, sedikit pengorbanan untuk
orang yang kita cintai bukankah sesuatu yang indah?
Hal itu menandakan bahwa mereka
masih ada, masih hadir untuk menemani. Oleh sebab itu, tempatkanlah segala
sesuatu dalam sudut pandang positif, jangan lihat hal negatifnya saja karena
itu akan lebih membahagiakan.
masih ada, masih hadir untuk menemani. Oleh sebab itu, tempatkanlah segala
sesuatu dalam sudut pandang positif, jangan lihat hal negatifnya saja karena
itu akan lebih membahagiakan.
Demikian Renungan Hari Ini, semoga mencerahkan dan memberikan Inspirasi bagi Anda untuk melakukan aktivitas rutin Anda.
Salam
Sumber: BBM Rohani Percikan Hati
Setuju, segala sesuatunya harus di lihat dalam sudut pandang positif. Karena jika di lihat dari sudut pandang negatif malah akan membawa hal yang tidak menyenangkan untuk diri sendiri dan orang lain, serta hanya akan menimbulkan penyakit.
Iya Mas, sudut pandang merupakan pengarah pikiran kita ya…mau yang bagus tentu arah yang bagus juga….
sungguh inspirasi hidup yang sangat membantu mas, berkembang dalam keadaan apapun, semangat deh
Ya mas Pur, terkadang kondisi yang tidak kita inginkan yang membahagiakan
kadang juga kalau kita udah berfikir negatif pati bakalan susah untuk kembali berfikir positif, memang bisa untuk berfikir positif tapi butuh waktu juga untuk bisa mengembalikannya 🙂
makasih informasinya, jadi lebih tau 🙂
Sebenarnya tidak ada yang sulit jika mau berusaha dan bekerja keras, kuncinya pada diri kita sendiri…oke, terima kasih kembali…